Apa Yang Abadi Dari Harddisk, Ssd, Dan Flashdisk Untuk Menyimpan Data.
Sunday, October 23, 2016
Edit
Tidak ada yang infinit di dunia ini guys, bahkan untuk segala teknologi keren yang selama ini kau gunakan. Apakah kau pernah berpikir, berapa usang sih file berharga yang kita miliki di dalam media penyimpanan menyerupai Hard Disk, FlashDisk, dan SSD akan bertahan usang di dalam sana? Apakah sanggup hingga kita renta nanti? Saya punya balasan untuk semua pertanyaan kau tersebut lho.
Melalui artikel ini saya akan menjelaskan mengenai daya tahan dari masing-masing media penyimpanan yang terkenal di masyarakat, ialah HardDisk, FlashDisk, dan Solid State Drive (SSD). Manakah storage yang paling tahan banting? Check it out.
1. Hard Disk
HardDisk merupakan media penyimpanan yang mengandalkan komponen bergerak, termasuk disk yang berputar dan magnetic head yang menari-nari di atasnya. Jika magnetic head tersebut mengenai disk sedikit saja, maka hampir dipastikan data yang terkena di dalamnya akan rusak.
Ada banyak sekali penyebab dari insiden tersebut. Mulai dari anutan listrik yang mati mendadak, benturan fisik yang keras, bahkan kesalahan produksi. Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 25 ribu HardDisk oleh perusahaan penyimpanan Cloud BackBlaze di tahun 2013, 5 persennya rusak di tahun pertama, sisanya akan bertahan hingga tahun keempat. Melebihi tahun keempat tersebut, terjadi peningkatan kerusakan terhadap 11,8 persen drive, dan 74 persennya akan bertahan melebihi 4 tahun tersebut.
Selain itu, kau juga harus menjaga HardDisk untuk tetap jauh dari benda-benda yang mengandung magnet yang tinggi, mengingat situasi tersebut akan membawa risiko jelek terhadap data di dalamnya.
2. Solid State Drive (SSD)
Nih perangkat penyimpanan yang lagi naik daun belakangan ini. SSD memang memperlihatkan banyak sekali kelebihan yang tidak dimiliki oleh HardDisk, mulai dari tahan guncangan hingga proses read dan write yang super cepat. Ini dikarenakan perangkat tersebut tidak memakai komponen bergerak di dalamnya untuk menyimpan data.
Tapi jangan bahagia dulu, tidak ada hardware yang sempurna. SSD mempunyai kelemahan dalam siklus read dan write. Masing-masing blok yang dimiliki oleh SSD hanya sanggup untuk melaksanakan siklus tulis dan baca hingga ribuan kali. Tapi tenang, siklus ribuan kali tersebut tentu saja sanggup kau tempuh hingga bertahun-tahun. Selain itu, apabila memang kau berhasil menciptakan siklus tersebut habis, data di dalamnya akan menjadi read-only dan tidak akan hilang.
Eits tunggu dulu, masih ada bahaya lainnya lho. SSD juga rentan terhadap gangguan suplai listrik. Apabila tiba-tiba listrik mati, maka data di dalamnya akan riskan sekali untuk mengalami corrupt. Makara seberapa awet sih SSD itu? Menurut Dell, SSD sanggup awet seburuk-buruknya 3 bulan, dan paling usang hingga 10 tahun.
3. Flash Disk
Perangkat penyimpanan sejuta umat. Mengingat harganya yang terjangkau, maka modul memori di dalamnya juga mempunyai kualitas di bawah modul memori milik SSD. Masalah siklus tulis dan baca juga menjadi perhatian terhadap perangkat ini. Biasanya FlashDisk masih akan berjalan dengan baik hingga siklus ke 3000 hingga 5000.
Perlu diingatkan bahwa FlashDisk memang bukan diperuntukkan untuk menyimpan file dalam waktu yang lama. Ia lebih berfungsi untuk memindahkan suatu file dari satu perangkat ke perangkat yang lain secara praktis. Semakin sering acara tersebut dilakukan, maka daya tahannya akan terus menurun. Menurut teori dari Flashbay, bergotong-royong FlashDisk sanggup menyimpan data hingga 80 tahun apabila tidak dipakai dan berada di lingkungan yang tepat. Tapi kita semua tahu itu semua mustahil terjadi kan?
Mari kita ambil hitung-hitungan masuk akalnya saja. FlashDisk sanggup bertahan hingga beberapa tahun apabila dipakai secara normal, namun Ia bahkan hanya sanggup bertahan beberapa bulan saja apabila dipakai secara berat dan terus menerus. Mungkin itu saja yang sanggup saya sampaikan, apabila kau suka dan puas dengan blog ini mohon di subscribes kan untuk kebersamaan. Thanks for visiting. :-)


